PATI – JurnalSatu.id, Tepat 100 hari menjabat sebagai Bupati Pati, H. Sudewo, ST, MT menandai awal pemerintahannya dengan gebrakan nyata di berbagai sektor. Infrastruktur, pendidikan, pertanian, dan pelayanan publik menjadi fokus utama yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Salah satu contoh konkret terlihat di Desa Wegil, Kecamatan Sukolilo. Dahulu, desa ini dikenal dengan julukan “Jeglongan Sewu” karena kerusakan jalan yang parah akibat truk-truk galian C. Kini, kondisi itu tinggal kenangan. Jalanan mulus telah menggantikan lubang-lubang yang dulu menghambat mobilitas dan membahayakan warga.
“Pembangunan jalan kami utamakan karena ini menyangkut denyut utama kehidupan masyarakat, distribusi hasil pertanian, akses pendidikan, hingga layanan kesehatan,” ujar Bupati Sudewo dalam podcast Kompas TV, Jumat (11/7/2025) di Jakarta.
Dalam kurun waktu tiga bulan, lebih dari 10 titik jalan berhasil diperbaiki dari total 81 ruas yang ditargetkan. Berkat dukungan Kementerian PUPR, cakupan perbaikan diperluas hingga lebih dari 90 titik. Menariknya, material yang digunakan setara dengan kualitas jalan nasional Pantura. “Ini adalah bentuk komitmen kami terhadap pembangunan yang merata dan berkelanjutan,” tegasnya.
Bupati Sudewo juga mengaitkan keberhasilan infrastruktur ini dengan meningkatnya partisipasi warga dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). “Ketika jalan diperbaiki, masyarakat merasa puas. Mereka tahu pajak mereka benar-benar kembali dalam bentuk pembangunan,” katanya.
Di sektor pendidikan, Pemkab Pati telah menyalurkan beasiswa kepada lebih dari 230 pelajar dari keluarga kurang mampu. Bantuan ini merupakan hasil sinergi dengan BUMN dan pelaku usaha melalui program CSR. “Seleksi dilakukan secara transparan, dan kami verifikasi langsung ke lapangan untuk memastikan tepat sasaran,” jelasnya.
Bupati juga menekankan pentingnya pembentukan karakter siswa melalui kegiatan non-akademik, seperti menjaga kebersihan sekolah, kerja bakti, dan pengenalan lagu-lagu kebangsaan sejak dini.
Sementara itu, di bidang pertanian, sebanyak 2.670 bibit durian unggul seperti Musang King dan Duri Hitam telah disalurkan kepada para petani. Pemerintah kabupaten tidak hanya bertindak sebagai penyedia bibit, tetapi juga sebagai pendamping teknis serta fasilitator infrastruktur pertanian seperti akses jalan dan irigasi.
“Pertanian adalah fondasi ekonomi rakyat. Kalau kita bangun dari hulunya dari petani maka kesejahteraan akan mengalir ke seluruh lapisan,” pungkas Sudewo. (Red)