Harga Beras Meroket, Ketua Dewan Pati Dorong Pemkab Atasi Inflasi

JurnalSatu.id – PATI, – Ketua DPRD Kabupaten Pati Ali Badrudin mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk mencari solusi terkait naiknya harga beras di pasaran yang sampai saat ini masih belum ada tanda-tanda turun. Kenaikan harga beras sudah terjadi sekitar sebulan yang lalu. Pemerintah harus dapat menjaga pasokan sekaligus menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat. Selain itu juga harus mampu menjaga stabilisasi harga beras di pasaran.

Menurut Ali, kondisi ini bisa mengkhawatirkan karena dapat menurunkan daya beli masyarakat terhadap bahan pokok. “Apalagi, sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadan dan Idulfitri di mana kebutuhan akan bahan pokok bakal meningkat,” kata Ali.

Ali berharap, Pemerintah Kabupaten Pati melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Disdagperin serta Bulog dapat melakukan langkah-langkah kongkrit sebagai upaya penanggulangan dengan aksi nyata. Misalnya dengan menggelar pasar murah atau operasi pasar. “Soal pangan ini menjadi tanggung jawab pemerintah, untuk menyediakan bahan pangan murah dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ali berharap, Pemkab juga melakukan pengawasan untuk memastikan tidak ada kelompok yang bermain di air keruh, misalnya, distributor atau pun pedagang yang bermain di balik semua yang terjadi. “Tentu saja, ini menjadi tanggung jawab pihak-pihak terkait untuk segera melakukan langkah-langkah agar tidak terjadi inflasi. Kasihan masyarakat,” imbuhnya.

Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional No 7/2023, HET beras berlaku sejak Maret 2023 adalah Rp 10.900,- per-kilogram untuk beras medium, sedangkan beras premium Rp 13.900,- per-kilogram di Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi. Artinya, harga beras medium dan premium lokal saat ini sudah jauh melampaui HET. (Adv)