JurnalSatu.id – PATI, – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Sukarno, berharap kemarau tahun ini tak separah kemarau pada tahun 2023 silam. Termasuk tak berdampak buruk bagi sektor pertanian.
Sebab, Sukarno khawatir musim kemarau yang berkepanjangan akan mengakibatkan musim tanam para petani menjadi mundur. Yang artinya akan berpengaruh terhadap produktivitas petani dalam menghasilkan padi.
Terlebih berkaca pada musim tanam kedua di tahun ini yang berakibat pada menurunnya hasil panen padi petani karena musim hujan yang turun lebih cepat. “Dampak dari el nino menyebabkan musim penghujan relatif kering. Sehingga menyebabkan musim penghujan singkat. Dampak dari kekeringan di musim tanam kedua menyebabkan gagal panen. Kegagalan ini terjadi di Pati selatan yang sawahnya tadah hujan,” ungkapnya.
Meskipun jelang musim kemarau para petani bisa menanam palawija. Anggota DPRD Pati yang duduk di komisi B tersebut menyebut hanya bisa dilakukan sekali tanam saja, mengingat curah hujan yang hampir tidak ada sama sekali. “Kalau ini kan di Pati selatan pada ditanami palawija, kacang, jagung atau apa itu. Kan tidak terlalu membutuhkan banyak air,” imbuhnya.
Wakil rakyat asal Wedarijaksa itu berharap, para petani bisa memanen tanaman palawija miliknya dengan maksimal. Sehingga, bisa menutup kerugian yang dialami pada musim tanam kedua lalu. “Semoga bisa lebih banyak ini panennya. Kasihan kalau gagal lagi, tidak bisa menutup kerugian musim kemarin,” tandasnya. (Adv)