JurnalSatu.id – PATI, – Bekerja di luar negeri khususnya ke negara Asia Timur seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Hongkong saat ini menjadi primadona bagi sebagian masyarakat Pati untuk mengadu nasib. Keterbatasan lapangan pekerjaan dan ditambah dengan minimnya upah di negeri sendiri menjadi alasan banyak warga Pati yang memilih menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) maupun TKW (Tenaga Kerja Wanita).
Fenomena ini tak lepas dari sorotan anggota Komisi B DPRD Pati Sukarno. Sukarno lantas menghimbau Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) untuk mengawasi Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) yang memberangkatkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.
Hal itu disampaikan usai melihat banyaknya warga Pati yang bekerja di luar negeri. Menurutnya, Disnaker harus memastikan LPTKS yang memberangkatkan warga Pati bertanggungjawab.
“Untuk Disnaker supaya kontrol biro penempatan tenaga kerja bener-bener bonafit dan bertanggung jawab. Menjelaskan calon tenaga kerja resiko resiko yang bisa di alami. Sehingga bisa mengantisipasi, koordinasi dengan kedutaan besar atau konsulat di luar negeri,” ujarnya.
Ia pun berharap, warga Pati yang merantau ke luar negeri diberikan kesehatan, keselamatan dan pekerjaan yang layak. Sehingga dapat mengirimkan rejeki untuk keluarganya yang ada di Bumi Mina Tani. “Semoga saja yang merantau bisa mendapat pekerjaan yang layak, diberi kesehatan keselamatan sehingga bisa mengirim uang hasil jerih payahnya ke keluarganya yang ditinggal,” harapnya.
Disamping itu, Pemerintah Kabupaten Pati juga diharapkan mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya. Sehingga minat masyarakat untuk bekerja ke luar negeri bisa berkurang. (Adv)