JurnalSatu.id – PATI, – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan terkait potensi gempa megathrust yang bisa terjadi di Indonesia dan memicu tsunami. Gempa megathrust merupakan gempa yang berasal dari zona megathrust dan terjadi di bidang kontak antarlempeng dengan kedalaman kurang dari 45-50 kilometer. Munculnya kembali pembahasan potensi gempa di zona megathrust saat ini bukanlah bentuk peringatan dini (warning) yang seolah-olah dalam waktu dekat akan segera terjadi gempa besar.
BMKG hanya mengingatkan kembali keberadaan zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. Potensi gempa dari dua zona itu selalu diteliti para ahli sebagai zona kekosongan gempa besar (seismic gap) yang sudah berlangsung selama ratusan tahun. Informasi yang berkembang di masyarakat, Gempa ini akan berpotensi terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Jawa Tengah.
Terkait hal tersebut, Ali Badrudin, yang baru dilantik dan diambil sumpah kembali sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati periode 2024-2029 mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik terkait informasi mengenai potensi gempa megathrust.
Dalam pernyataannya, Badrudin menjelaskan bahwa meskipun informasi tentang gempa megathrust kerap menjadi perhatian, penting bagi masyarakat untuk memahami fakta-fakta ilmiah dan tetap waspada tanpa terjebak dalam kepanikan.
“Penting bagi kita untuk mendengarkan informasi dari sumber yang terpercaya. Dan yang paling penting, kita tidak boleh panik, meskipun informasinya, gempa megathrust ini akan terjadi di Jawa Tengah juga,” ulas Ali.
Politisi dari PDI Perjuangan ini berharap pemerintah secara intens memberikan sosialisasi dan edukasi terkait dengan hal tersebut. “Dengan adanya edukasi dan sosialisasi yang terus menerus, masyarakat Pati dapat lebih siap dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum tentu yang sebenarnya,” pungkasnya. (Adv)