SRAGEN – JurnalSatu.id – Kebijakan Pemerintah Daerah (Pemkab) Sragen dalam mendukung sektor investasi penanaman modal sangat berpotensi membuka peluang masuknya arus modal ke Kabupaten Sragen.
Upaya Pemkab Sragen membuka keran investasi dengan akses mudah untuk investor sangat memberikan dampak yang sangat positif, dilihat saat ini sejumlah perusahaan besar telah membuka usahanya di Sragen.
“Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sragen Tahun 2023 sebesar 5,23 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sebesar 4,98 persen dan Nasional sebesar 5,10 persen,” Hal itu diungkapkan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Jumat (30/8/2024)
Yuni menjelaskan, investor yang masuk menjadi salah satu urat nadi pertumbuhan perekonomian di Sragen. Investasi yang masuk memberikan multiplier effect bagi perekonomian Daerah.
Lebih lanjut, meskipun usaha menengah keatas (UMK) Kabupaten Sragen tidak terlalu tinggi di banding kabupaten/ kota lain di Solo Raya. Namun faktor kondisi kamtibmas yang kondusif, serta infrastruktur memadai serta adanya kemudahan perizinan berusaha menjadi daya tarik tersendiri bagi investor.
“Keunggulan kompetitif ini merupakan nilai plus bagi masuknya Penanaman modal asing (PMA),” terangnya.
Selain itu, Sambung Yuni Kabupaten Sragen merupakan lumbung padi nasional, potensi ini memerlukan industri pengolahan paska panen.
“Kita berharap nantinya PMA dapat masuk ke sektor ini karena masih banyak peluang usahanya,” tandasnya.
Bupati Yuni menambahkan, meskipun ditahun 2023 peningkatan ekonomi berada pada posisi kelima se-Solo Raya. Namun
kedepan diharapkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sragen dapat terus tingkatkan sehingga dapat bersaing dengan kabupaten /kota di Solo Raya.
“Kita akan terus terpacu untuk terus bisa mendatang investor lebih lagi, sehingga bisa meningkatkan PAD dan perekonomian di Kabupaten Sragen,” singkatnya
Sementara dari data dari Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sragen, tercatat sudah ada enam investor besar yang membuka usaha di wilayah Kabupaten Sragen.
Seperti halnya di Kecamatan Sumberlawang, PT Djarum Kudus membangun pabrik di Tlogotirto, dengan nilai investasi sekira Rp 200 miliar. Selanjutnya Kecamatan Tanon ada TKG Taekwang, Proyeksi investasi pabrik ini mencapai Rp 2 triliun.
Di Kecamatan Karangmalang ada PT Eksonindo yang merupakan pabrik garmen dari merek Eiger yang dibangun di Desa Guworejo. Nilai investasi mencapai Rp 200 miliar
Kemudian disusul dengan Kecamatan Sambungmacan yang menjadi lumbung investasi karena terdapat tiga perusahaan besar yakni PT Mitra Rubber Industries merupakan pabrik ban dengan nilai investasi mencapai Rp 200 miliar. Dan PT Green Best dibangun di Desa Cemeng, dengan nilai investasi sekitar Rp 500 miliar.
Tak mau ketinggalan Serta Pabrik garmen PT Donglong Textile Indonesia yang dibangun di Desa Plumbon. Nilai investasi sekira Rp 300 miliar.
Masing – masing perusahaan tersebut bergerak diberbagai bidang produksi diantaranya garmen, pembuatan ban, hingga pabrik sepatu dengan total nilai investasi mencapai Rp 3,2 triliun.
Terpisah, Manager General Effair PT. Donlong Textile Indonesia Cabang Sragen Seno Nugroho kepada awak media, mengatakan sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada Pemkab Sragen yang telah memberikan kemudahan perizinan berusaha kepada PT. Donlong Textile Indonesia.
“Sampai hari ini tidak ada yang dipersulit untuk perizinan berusaha di Sragen, pemkab sangat terbuka mewakili PT donlong kami sampaikan terimakasih,” ucap Seno.
Lebih lanjut, Seno menyampaikan, hadirnya PT Donlong di Sragen nantinya dapat membuka dan menyerap kerja yang diprioritaskan berasal dari masyarakat pribumi Sragen. Pihaknya menyebutkan keberadaan PT Donlong Texktile sebetulnya sudah ada jawa tengah.
“Sebelumnya, PT. Donlong textile Indonesia sudah mendirikan pabrik di Jepara dan membuka cabang di Sragen,” katanya.
Seno mengaku, saat ini PT Donlong Textile Indonesia di Jepara sudah sudah berproduksi dan mempunyai tenaga kerja 3.500 karyawan tetap. Akan hal itu ia berharap PT Donlong nantinya juga dapat membantu pemerintah daerah mengurangi angka pengangguran di Sragen.
“Nantinya PT. Donlong cabang Sragen nantinya menyerap 7 ribu hingga 10 ribu tenaga kerja,” tutur Seno.
Sebagai tambahan informasi PT. Donglong Textile Indonesia adalah perusahaan grup yang mengkhususkan diri dalam produksi dan penjualan bahan bulu halus, kain tekstil rumah, pengisi serat kimia, selimut dan pakaian. Ini mengintegrasikan produksi dan penjualan, Produknya ini dijual di seluruh dunia, terutama di Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat. (Hendro)