Suka nyium sedapnya asap sate? Ketahui bahayanya!

JurnalSatu.id — Siapa yang bisa menolak godaan aroma sate yang terbakar di atas bara? Suara gemeretak tusuk sate saat dibolak-balik, disusul asap wangi yang mengepul membawa campuran bumbu kacang atau kecap, mampu menggoda siapa saja yang lewat. Di berbagai sudut kota hingga pelosok desa, sate menjadi salah satu kuliner favorit masyarakat Indonesia.

Namun, di balik kelezatannya yang menggugah selera, muncul pertanyaan penting: apakah sate yang dibakar dengan bara arang benar-benar aman untuk dikonsumsi secara rutin?

Advertisements

Dibalik Lezatnya Asap yang Menguar
Proses pembakaran sate dengan arang memang memberikan aroma khas yang sulit ditandingi metode memasak lainnya. Namun, teknik ini memicu reaksi kimia yang dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti benzopyrene dan heterocyclic amines (HCAs) — dua zat yang dikaitkan dengan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan terus-menerus.

Menurut beberapa penelitian, ketika lemak dari daging menetes ke bara api, akan muncul asap yang mengandung zat karsinogenik. Asap ini kemudian menempel pada permukaan daging yang sedang dibakar.

Masih Bisa Dinikmati, Asal Bijak
Meski demikian, bukan berarti Anda harus langsung menghindari sate sepenuhnya. Beberapa langkah sederhana dapat mengurangi risiko tersebut:

Gunakan daging tanpa lemak atau buang bagian lemak berlebih untuk mengurangi asap berlebihan saat dibakar.

Jangan terlalu gosong. Bagian daging yang hangus mengandung senyawa karsinogen lebih tinggi.

Marinasi daging lebih dulu. Merendam daging dalam bumbu sebelum dibakar dapat mengurangi pembentukan zat berbahaya.

Gunakan pembakar modern seperti panggangan listrik yang minim asap, meski cita rasanya sedikit berbeda.

Pilih-pilih Saat Makan di Luar
Jika Anda membeli sate dari pedagang kaki lima, perhatikan juga kebersihan alat panggang, arang yang digunakan, serta jenis daging yang dipilih. Banyak pedagang yang menggunakan arang bekas berulang kali, yang justru memperbesar potensi zat berbahaya pada makanan.

Kesimpulan: Nikmati, Tapi Jangan Berlebihan
Sate tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan kuliner Indonesia. Aromanya yang khas, cita rasanya yang nikmat, dan kepraktisannya menjadikan sate favorit semua kalangan. Namun, penting bagi kita untuk bijak dalam mengonsumsi. Nikmati sesekali, variasikan dengan makanan sehat lainnya, dan jangan lupa imbangi dengan sayur serta buah-buahan.

Karena, sebagaimana pepatah bilang: yang enak belum tentu sehat, tapi yang sehat bisa tetap enak jika tahu caranya.

Redaksi

Recent Posts

Klaim Bupati Pati Soal PBB Tak Naik 14 Tahun Dipatahkan Pansus Hak Angket

PATI – JurnalSatu.id, Sidang Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Kabupaten Pati kembali mengungkap fakta…

10 jam ago

Satreskrim Polres Jepara Amankan Komploten Copet Saat Konser Musik NDX AKA Di Alun- alun Jepara

Jepara - jurnalsatu.id Komplotan Copet diamankan Satreskrim Polres Jepara saat beraksi di tengah penonton konser…

12 jam ago

Muntamah Cecar Pertanyaan, Bongkar Fakta: Kebijakan PBB-P2 Tak Libatkan Wajib Pajak

PATI – JurnalSatu.id, Rapat Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Kabupaten Pati kembali membuka fakta…

16 jam ago

Ketua DPRD Pati Dorong Pansus Hak Angket Bekerja Maksimal Sesuai Aspirasi Rakyat

PATI – JurnalSatu.id, Ketua DPRD Kabupaten Pati, Ali Badrudin, menegaskan pentingnya peran Panitia Khusus (Pansus)…

16 jam ago

DPRD Pati Gelar Paripurna Bahas Evaluasi Gubernur Jateng atas RPJMD

PATI – JurnalSatu.id, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati menggelar rapat paripurna membahas hasil…

21 jam ago

Pj Sekda Singgung Peran Vital 3 Pilar dalam Menjaga Keamanan dan Ketertiban

PATI – JurnalSatu.id, Pj Sekda Kabupaten Pati, Riyoso, menghadiri Apel 3 Pilar yang digelar di…

1 hari ago