Categories: ArtikelKesehatan

Apakah Menguap Menular?

JurnalSatu.id — Menguap adalah respons alami tubuh yang biasanya terjadi saat seseorang mengantuk, bosan, atau bahkan saat melihat orang lain menguap. Namun, yang sering membuat penasaran adalah fenomena “menguap menular.” Benarkah menguap bisa menular dari satu orang ke orang lain? Apa penjelasan ilmiahnya?

Fenomena Menguap yang “Menular”
Pernahkah Anda menguap hanya karena melihat seseorang menguap? Atau bahkan hanya membaca kata “menguap” ini saja membuat Anda ikut menguap? Jika iya, Anda tidak sendirian. Para ilmuwan menyebutnya sebagai “contagious yawning” atau menguap yang menular.

Advertisements

Berbeda dengan menguap karena lelah atau kurang oksigen, menguap menular lebih berkaitan dengan respons sosial dan empati. Penelitian menunjukkan bahwa orang lebih mungkin meniru menguap dari orang yang mereka kenal atau merasa terhubung dengannya, seperti teman dekat atau keluarga.

Bukti Ilmiah
Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Pisa, Italia, menemukan bahwa ikatan emosional mempengaruhi seberapa mudah seseorang tertular menguap. Menguap cenderung lebih menular di antara individu yang saling memiliki kedekatan emosional.

Penelitian lain dari Duke University (2015) menyatakan bahwa menguap menular tidak semata-mata karena empati, tetapi juga berkaitan dengan aktivitas di area otak yang bernama korteks prefrontal, yaitu bagian yang mengatur fungsi sosial dan pengendalian impuls.

Sementara itu, anak-anak dengan spektrum autisme atau gangguan sosial lainnya cenderung tidak tertular menguap, yang memperkuat teori bahwa menguap menular berhubungan dengan kemampuan untuk mengenali dan merespons emosi orang lain.

Mengapa Tubuh Kita Melakukan Ini?
Meskipun fungsi biologis pasti dari menguap masih menjadi bahan studi, menguap dipercaya membantu mendinginkan otak dan menjaga kewaspadaan. Dalam konteks sosial, menguap yang menular mungkin menjadi mekanisme evolusioner untuk menyelaraskan kondisi kelompok, seperti meningkatkan perhatian bersama atau menyesuaikan waktu istirahat.

Kesimpulan
Ya, menguap memang bisa menular, tetapi bukan karena virus atau kuman, melainkan karena otak kita terprogram untuk meniru perilaku sosial tertentu. Ini menunjukkan bahwa menguap bukan hanya proses biologis, tetapi juga berkaitan erat dengan koneksi emosional dan kemampuan empatik antarindividu.

Jadi, jika setelah membaca artikel ini Anda tiba-tiba menguap tenang saja. Itu tanda bahwa otak dan empati Anda bekerja dengan baik! (Red)

Redaksi

Recent Posts

Klaim Bupati Pati Soal PBB Tak Naik 14 Tahun Dipatahkan Pansus Hak Angket

PATI – JurnalSatu.id, Sidang Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Kabupaten Pati kembali mengungkap fakta…

10 jam ago

Satreskrim Polres Jepara Amankan Komploten Copet Saat Konser Musik NDX AKA Di Alun- alun Jepara

Jepara - jurnalsatu.id Komplotan Copet diamankan Satreskrim Polres Jepara saat beraksi di tengah penonton konser…

12 jam ago

Muntamah Cecar Pertanyaan, Bongkar Fakta: Kebijakan PBB-P2 Tak Libatkan Wajib Pajak

PATI – JurnalSatu.id, Rapat Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Kabupaten Pati kembali membuka fakta…

16 jam ago

Ketua DPRD Pati Dorong Pansus Hak Angket Bekerja Maksimal Sesuai Aspirasi Rakyat

PATI – JurnalSatu.id, Ketua DPRD Kabupaten Pati, Ali Badrudin, menegaskan pentingnya peran Panitia Khusus (Pansus)…

16 jam ago

DPRD Pati Gelar Paripurna Bahas Evaluasi Gubernur Jateng atas RPJMD

PATI – JurnalSatu.id, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati menggelar rapat paripurna membahas hasil…

21 jam ago

Pj Sekda Singgung Peran Vital 3 Pilar dalam Menjaga Keamanan dan Ketertiban

PATI – JurnalSatu.id, Pj Sekda Kabupaten Pati, Riyoso, menghadiri Apel 3 Pilar yang digelar di…

1 hari ago