JurnalSatu.id – PATI, – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Ali Badrudin meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) bisa mengatasi kelangkaan pupuk. Pasalnya, dirinya selaku pimpinan dewan seringkali mendapati laporan dari petani akan kelangkaan pupuk. Tak hanya pupuk subsidi, pupuk non subsidi juga masih jarang ditemui di agen-agen pupuk.
Dirinya juga tidak memungkiri, jika masalah pupuk ini sudah berlarut-larut yang bahkan dari pemerintah pusat juga dinilai belum mampu memberikan solusi nyata. “Masalah pupuk ini kan sudah bertahun-tahun menjadi PR (Pekerjaan Rumah) pemerintah yang belum ada solusi nyata. Kasihan petani, disamping harganya mahal pupuk ini juga langka,” keluhnya.
Terlebih di musim tanam seperti saat ini, pupuk menjadi komoditas utama yang banyak dicari oleh masyarakat. Untuk itu, besar harapan dari politikus PDI-P ini agar kesejahteraan petani bisa terjamin dengan adanya pupuk yang memadai.
Sementara itu, Kepala Dispertan Pati Niken Tri Meiningrum menambahkan, kelangkaan pupuk subsidi yang ada di Kabupaten Pati karena turunnya kuota pupuk subsidi dari kementerian pertanian di tahun 2024. Meskipun banyak petani yang tidak mempermasalahkan pupuk subsidi dan berharap ada ketersediaan pupuk non subsidi, Niken juga tidak bisa memastikan. Dirinya hanya bisa mendorong, agar para petani mulai bergeser menggunakan pupuk organik.
Pupuk organik, dirasa oleh Niken bisa menggantikan peranan dari pupuk kimia. Hanya saja memang para petani kurang tertarik dan lebih memilih untuk menggunakan pupuk kimia. “Dari pusat kali ini ada penurunan kuota sebesar 59 persen untuk urea dan NPK. Jadi di petani juga ada penurunan. Memang banyak yang mengeluhkan masalah ini, tetapi sekali lagi ini ini adalah kebijakan pusat,” tukasnya. (Adv)