JurnalSatu.id – PATI, – Berdasarkan data dari Dapodik di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, guru wiyata yang belum diangkat sebagai PPPK mencapai ribuan orang. Guru wiyata yang masih masuk daftar tunggu mencapai ratusan orang.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Bambang Susilo meminta pengisian Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dihentikan sementara. Menurut Bambang, agar masalah Guru Tak Tetap (GTT) yang tak kunjung diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) selesai dulu.
Bambang mendesak, agar persoalan ini segera diselesaikan dulu. “Kita sepakat bahwa itu harus dipercepat. Dengan catatan Dapodik yang baru dihentikan, biar ga numpuk-numpuk. Kalau masuk terus setiap tahun ya ndak berhenti-berhenti, dan semakin menumpuk daftarnya,” tegasnya.
Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menjelaskan, Dapodik secara keseluruhan termasuk tenaga teknis ada dua ribu-an. Itu data terakhir yang terkini. Masuknya tahun berapa-berapa kan masing-masing berbeda-beda.
Politisi dari Pati selatan ini, menambahkan, guru yang sudah masuk di Dapodik, maka secara otomatis bisa mengikuti seleksi PPPK. Apabila Dapodik masih dibuka terus dan bertambah jumlanya, maka antrean GTT untuk bisa diangkat sebagai PPPK akan semakin panjang.
Lebih lanjut, Bambang berharap, persoalan GTT atau guru wiyata ini segera selesai dulu sampai tuntas. “Jangan ada pendataan lagi, sebelum ini selesai. Kalau masih menerima pendataan Dapodik, nanti malah masin ribet lagi,” pungkas Bambang. (Adv)