KanalSatu.id – PURBALINGGA, – Sebanyak 370 orang mustahik atau penerima zakat dari wilayah Kabupaten Purbalingga menerima bantuan dana zakat, dengan total nominal sebesar Rp377.300.000. Dana tersebut merupakan hasil penghimpunan zakat, infak, dan sedekah oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Purbalingga dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kementerian Agama (Kemenag) Purbalingga.
Bupati Purbalingga diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah (Sekda), Suroto, menyampaikan apresiasi terhadap sinergi yang terjalin, dalam pengentasan permasalahan sosial, kemiskinan, dan kebencanaan, di Purbalingga.
“Apresiasi juga pada Gerakan Cinta Zakat, Infak, dan Sedekah, yang dari tahun ke tahun pengumpulannya semakin meningkat. Dari tahun 2018 yang baru terkumpul Rp2,1 miliar, saat ini per November 2024 terlaporkan telah terkumpul sebesar Rp4,29 miliar,” paparnya.
Menurut Suroto, hal itu terwujud karena ketekunan dan kerja keras dari semua elemen, dalam mendorong kesadaran masyarakat untuk membayarkan zakat, infak, dan sedekah, guna membersihkan harta yang mereka miliki.
Ia menambahkan, zakat memiliki peran penting sebagai pelengkap kebutuhan masyarakat, ketika APBD Kabupaten Purbalingga belum mampu mencukupi seluruh kebutuhan prioritas masyarakat. “Kami berharap zakat dapat menjadi instrumen strategis, dalam pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat Purbalingga,” ungkapnya.
Ketua Baznas Purbalingga, Sudijanto, menyampaikan, kegiatan itu merupakan bagian dari komitmen Baznas dan UPZ Kemenag, untuk mendistribusikan zakat secara amanah dan tepat sasaran.
“Kami berharap, dana yang disalurkan ini dapat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat, sekaligus menjadi wujud nyata solidaritas sosial dalam Hari Jadi Purbalingga,” ungkapnya.
Dijelaskan, Baznas Purbalingga menyalurkan zakat, sejumlah Rp192.300.000, kepada 112 orang mustahik dengan nominal. Rinciannya, 64 orang dari unsur ormas Islam, 16 orang penerima bantuan program rehab rumah tidak layak huni (RTLH), 20 anak santri tahfidz Al-Qur’an, 4 orang pelajar dan guru berprestasi, 3 anak penerima bantuan pendidikan, 3 orang penerima bantuan modal usaha/zakat produktif, 1 orang penerima bantuan untuk penderes, dan 1 orang bantuan untuk orang sakit.
Sementara itu, zakat dari UPZ Kemenag Purbalingga disalurkan kepada 258 orang mustahik sebesar Rp185 juta. Para mustahik terdiri dari 40 pondok pesantren penerima bantuan modal produktif, 32 orang penerima insentif wiyata bakti KUA, 8 orang penerima bantuan modal wiyata bakti Kemenag. Selain itu, terdapat 176 orang penerima insentif guru-guru institusi pendidikan di bawah naungan Kemenag, mulai dari tingkat Raudhatul Athfal (RA), Bustanul Athfal (BA), hingga Madrasah Aliyah, serta 2 orang penerima beasiswa guru wiyata bakti RA.
Sudijanto mengungkapkan, pada akhir 2024, Baznas Purbalingga mendapat dukungan tambahan dari Baznas RI, berupa bantuan program lumbung pangan senilai Rp698.050.000. Bantuan itu dilaksanakan dengan pola cost sharing dari Baznas Purbalingga sebesar Rp150 juta, sehingga total anggaran mencapai Rp848.050.000. Pengelolaannya dilakukan oleh gabungan kelompok tani (Gapoktan) Citra, bekerja sama dengan Dinas Pertanian Purbalingga
“Lumbung pangan ini akan dikembangkan di Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang, dengan memanfaatkan lahan sekitar 25 hektare, dan produksinya difokuskan pada padi organik. Jika berhasil, kami berharap akan ada bantuan lanjutan, seperti bantuan ternak untuk mendukung produksi pupuk organik,” jelasnya.
Penerima bantuan dari Kecamatan Bukateja, Sohibul Aswad, mengharapkan program serupa terus dilakukan secara berkesinambungan. “Semoga dengan kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan, sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup dan mempererat hubungan sosial antara sesama umat,” ujarnya. (Hms.Jtg)