Dampak Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja

Jepara – jurnalsatu.id

Media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan remaja akhir akhir ini. Banyak macam platform media sosial yang sudah banyak beredar di media massa saat ini, seperti Instagram, Tiktok, atau Youtube. Bagi remaja sekarang, media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Dari sekadar hiburan, media sosial sekarang menjadi platform untuk alat komunikasi, tempat kreativitas, atau bahkan untuk sumber informasi dan membangun koneksi antar sesama. Faktor-faktor yang yang mendorong peningkatan penggunaan media sosial di kalangan remaja saat ini adalah antara lain; kebutuhan untuk bersosialisasi dan berinteraksi, faktor sosial dan budaya, kemudahan akses teknologi, fitur fitur menarik yang ada di dalam platform tersebut. (Naon Blog)
Namun, dibalik manfaat itu, media sosial juga berdampak negatif, khususnya soal kesehatan mental. Penggunaan media sosial yang berlebihan telah dikaitkan dengan berbagai masalah psikologis, termasuk kecemasan, depresi, rendahnya rasa percaya diri (Masriyudin,2024; Firdausi,2024). Dikutip dari Halodoc.com; Media sosial memang memiliki efek positif pada remaja. Namun, penggunaan terus menerus dari platform ini juga dapat menimbulkan dampak negatif, terutama pada kesehatan mental dan kesejahteraan pengguna muda. Berikut ini adalah faktor faktor yang dapat menyebabkan kesehatan mental bagi penggunanya terutama di kalangan remaja antara lain; perbandingan sosial, cyberbullying dan dampaknya, ketergantungan dan kecemasan digital.(Masriyudin,”Dampak Media Sosial pada Generasi Z,” Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (2024) )

 

Media sosial memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental remaja, terkhusus lewat koneksi sosial dan dukungan emosional. Berikut adalah beberapa cara media sosial berperan positif dalam aspek ini: 1. Mempererat Hubungan Sosial memungkinkan remaja untuk tetap terhubung dengan teman-teman dan keluarga meski berasa di lokasi yang jauh satu sama lain, platform seperti Instagram, WhatsApp sangat memudahkan komunikasi lewat pesan, panggilan video, dan berbagi momen sehari-hari, Hal ini yang membantu memperkuat ikatan sosial satu sama lain meskipun sedang berada di lokasi yang jauh dan menjaga hubungan agar tetap dekat. 2. Platform Untuk Berbagi Pengalaman atau Kesulitan melalui komunitas online atau grub pendukung. Misalnya ada grub yang dibuat untuk mendiskusikan kesehatan mental dimana anggota dapat berbagi cerita, memberi dukungan, dan menawarkan solusi berdasarkan pengalaman pribadi yang pernah mereka alami. Komunitas ini sering kali menjadi sumber kekuatan dan inspirasi bagi anggotanya. (Suryani,Cahya.” Dukungan Sosial di Media Sosial.” Bunga rampai komunikasi Indonesia 2017 : 251-261)
Selain itu, media sosial juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi para penggunanya terutama dari segi kesehatan mental, yang pertama ada Kecemasan dan Depresi antara lain; Perbandingan Sosial : media sosial seringkali menampilkan versi ideal dari kehidupan orang lain, yang dapat membuat remaja merasa rendah diri dan tidak puas dengan diri mereka sendiri. Melihat postingan tentang pencapaian, penampilan fisik, dan gaya hidup yang tampak sempurna dapat memicu perasaan cemas dan depresi.(Aldea Karinta, “ Pengaruh Negatif Penggunaan Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Pada Remaja” 2022), Cyberbullying : media sosial juga bisa menjadi tempat untuk bullying digital. Remaja yang menjadi korban cyberbullying dapat mengalami stress emosional yang signifikan, yang berkontribusi pada kecemasan dan depresi.( Ernawati, jurnal ilmiah keperawatan, Vol.12 No 1 Januari 2024, “ dampak kecanduan media sosial terhadap kesehatan mental remaja: studi cross sectional”).

Mengelola dampak media sosial: pendekatan untuk kesehatan mental remaja antara lain ; 1. Pendidikan dan Kesadaran Digital : remaja harus dikasih pemahaman tentang bagaimana media sosial dapat mempengaruhi perasaan dan pikiran mereka. Pendidikan ini bisa dilakukan di program sekolah, seminar, atau kampanye yang menekankan pentingnya penggunaan media sosial yang sehat, 2. Strategi Mengatur Waktu : mengatur untuk membatasi waktu menggunakan media sosial dapat membantu remaja menghindari kecanduan, misal, mereka bisa menetapkan waktu tertentu dalam sehari untuk mengakses media sosial dan memastikan mereka memiliki waktu yang cukup untuk aktivitas lain seperti belajar, berolahraga, dan tidur. 3. Mengikuti Akun yang Positif, platform yang mendukung kesehatan mental dapat memberikan konten positif dan mendukung kesehatan mental, seperti akun yang berbagi tips kesehatan, motivasi, dan dukungan emosional. Bergabung dengan komunitas dukungan dimana remaja dapat berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari orang orang yang mengalami hal yang sama. Komunitas ini bisa jadi sumber kekuatan dan inspirasi bagi mereka.

 

Kita tarik kesimpulan bahwa Dampak positif dan negatif media sosial terhadap kesehatan mental remaja yaitu:
1. Dampak positif :
Mempererat Hubungan Sosial : media sosial membantu remaja untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga, memperkuat ikatan sosial meski berada di lokasi yang berbeda dan jauh.
Dukungan Emosional : Beberapa platform menyediakan ruang bagi remaja untuk mencari dan memberi dukungan emosional, dan memberi kebebasan mereka untuk menceritakan yang mereka alami, yang membantu mereka merasa didengar dan didukung.
Berbagi Pengalaman : Remaja dapat berbagi pengalaman atau kesulitan mereka melalui media sosial baik di komunitas online atau grub pendukung, yang menjadi sumber kekuatan dan inspirasi bagi semua orang.
Membangun Identitas Diri : Media sosial membuat remaja sangat kreatif untuk mengekspresikan diri mereka sebagai personal branding yang mereka buat atas identitas mereka, dan menemukan komunitas dengan minat yang sama

Adapun dampak Negatif nya adalah:
Kecemasan dan Depresi : perbandingan sosial, cyberbullying, dan tekanan tampil sempurna sangat dapat memicu kecemasan dan depresi bagi penggunanya
Ketergantungan dan Gangguan Tidur: kecanduan pada media sosial dapat mengganggu polat tidur dan aktivitas sehari hari, yang berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan juga mental.
Untuk mengelola dampak ini, penting bagi remaja, orang tua, dan pendidik untuk mengedukasi tentang penggunaan media sosial yang sehat, menetapkan batasan waktu, dan memanfaatkan platform yang mendukung kesehatan mental. Dengan pendekatan yang bijaksana, remaja dapat meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan manfaat positif dari media sosial.

(Andri/Yuwa Bagaskara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *