Kunjungi Pati, Utusan Gus Miftah Berikan Bantuan untuk Pemuda Yatim yang Viral

Kunjungi Pati, Utusan Gus Miftah Berikan Bantuan untuk Pemuda Yatim yang Viral
Kunjungi Pati, Utusan Gus Miftah Berikan Bantuan untuk Pemuda Yatim yang Viral

JurnalSatu.id – PATI, – Jagat maya diramaikan dengan adanya kasus pencurian pisang yang dilakukan Pemuda berinisial A dari Desa Rejoagung, Kecamatan Trangkil. Peristiwa ini menjadi viral dan mendapat perhatian banyak pihak yang memberikan kepedulian dengan menyerahkan bantuan kepada pemuda tersebut. Viralnya kasus ini juga mengundang keprihatian Ulama’ Kahrismatik, Gus Miftah, yang mengutus timnya untuk memberikan bantuan.

Perwakilan dari Pesantren OraAji Yogyakarta yang dipimpin oleh Dwi Yudha Danu mendatangi kediaman A dengan membawa secercah harapan. Tanpa sedikit pun bermaksud menghakimi, mereka justru menawarkan beasiswa penuh hingga jenjang perguruan tinggi bagi A dan adiknya yang masih duduk di bangku SMP. Langkah ini diambil sebagai upaya nyata untuk memastikan keduanya mendapatkan pendidikan yang layak.

Selain beasiswa, Gus Miftah juga membuka kesempatan bagi A dan adiknya untuk mondok di Pesantren OraAji tanpa dipungut biaya. Dengan lingkungan yang lebih kondusif, mereka diharapkan dapat memperoleh pendidikan agama serta keterampilan yang dapat membantu masa depan mereka.

Menurut Dwi Yudha Danu, Gus Miftah menegaskan bahwa tindakan mencuri tetap tidak dibenarkan. Namun, latar belakang yang melatarbelakangi peristiwa ini membuatnya tergerak untuk membantu. Sejak kehilangan kedua orang tua, A harus berjuang sendirian menghidupi adiknya. Bahkan, ia rela putus sekolah demi memastikan sang adik bisa melanjutkan pendidikan. Selama ini, mereka hanya bergantung pada sang paman yang juga hidup dalam keterbatasan ekonomi.

“Gus Miftah ingin memberi harapan baru bagi mereka. Pendidikan dan agama bisa menjadi jalan keluar dari kesulitan yang mereka alami,” ujar Yudha saat menyerahkan bantuan kepada keluarga A.

Sementara itu, Kepala Desa Rejoagung, Juri, mengapresiasi kepedulian Gus Miftah dan timnya. Ia menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada warganya dan berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.

“Saya sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Gus Miftah. Ini adalah peluang besar bagi A dan adiknya untuk mengubah nasib mereka. Semoga mereka bisa kembali bersekolah dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” ungkap Juri.

Lebih lanjut, Juri berharap program serupa dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan. “Banyak warga lain yang berada dalam kondisi serupa. Saya berharap bantuan seperti ini bisa terus berlanjut sehingga lebih banyak anak yang bisa mendapatkan masa depan lebih cerah,” tambahnya.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap tindakan, terdapat kisah hidup yang mungkin belum sepenuhnya kita pahami. Dalam keterpurukan, masih ada harapan. Bantuan yang diberikan Gus Miftah bukan sekadar bentuk kepedulian, tetapi juga upaya nyata dalam memberikan kesempatan bagi mereka yang membutuhkan untuk meraih masa depan yang lebih baik. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *