JurnalSatu.id – PATI, Sampai saat ini, gaji atau penghasilan guru Wiyata di Kabupaten Pati masih terlalu rendah. Hal ini mendapat perhatian dari Anggota Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Hj. Maesaroh. “Kita merasa prihatin, dengan kondisi para guru wiyata di Kabupaten Pati yang masih menerima penghasilan sangat rendah,” ujarnya.
Kader Partai Kebangkitan bangsa ini meminta pemerintah untuk segera mencari solusi, agar nasib para guru wiyata yang sudah bertahun-tahun mengabdi di dunia pendidikan dalam rangka turut mencerdaskan generasi bangsa ini dapat segera sesuai yang diharapkan.
Anggota legislatif yang duduk di Komisi D ini mengatakan, sebagai sosok yang turut memberikan konstribusi besar terhadap bangsa ini seharusnya bisa mendapatkan penghidupan yang layak dan terjamin. “Pengabdian mereka selama bertahun-tahun patut diapresiasi dan dipikirkan agar dapat memiliki kehidupan layak,” tegas Maesaroh.
Maesaroh mengaku, dirinya sering mendapat protes dan keluhan dari para guru wiyata. “Kami sering diprotes, dengan alasan mereka hanya mendapatkan gaji Rp 300 ribu. Kalau hanya segitu, kan untuk bayar listrik saja tidak mampu, apalagi untuk mencukupi kebutuhan keluarga,” ungkapnya.
Legislator dari Kecamatan Jakenan juga mengatakan, kondisi serupa juga dialami para guru mengaji ataupun guru madrasah. Sampai saat ini, lanjut Maesaroh, juga belum mendapatkan upah yang layak sesuai dengan beban dan tanggung jawab yang diemban. “Jadi, bukan hanya di sekolah negeri, tetapi di pendidikan swasta juga sama. Kami ya pengen bantu tapi melihat kondisinya seperti ini ya mau bagaimana lagi. Semoga pemerintah segera bisa memberikan solusi terbaik untuk para guru wiyata dan guru madrasah,” pungkasnya. (Adv)