JurnalSatu.id – PATI, Hujan hamoir setiap har mengguyur wilayah Kabupaten Pati. Musim penghujan tahun ini sudah menunjukkan intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Pada musim hujan seperti ini, beberapa penyakit riskan muncul dan menyerang warga. Terutama ancaman wabah demam berdarah. Bahkan menurut data, selama bulan januari 2024, ada 58 pasien masuk bangsal RSUD Soewondo, Pati.
Terkait hal tersebut, Wakil Ketua I DPRD Pati Joni Kurnianto mendorong Pemerintah Kabupaten Pati untuk memaksimalkan alokasi anggaran untuk untuk penanganan Demam Berdarah Deungue (DBD). Joni menyebut, bahwa selama ini anggaran untuk penanganan ancaman penyakit berbahaya itu masih sangat minim. Politisi Partai Demokrat ini juga menyayangkan pencegahan DBD seperti fooging yang sudah lama tidak digalakkan.
“Harapan kami, fogging isa digalakkan lagi, karena fooging meruapak salah satu langkah jitu dalam pencegahan pengembangbiakan nyamuk,” ujarnya.
Suami mantan wakil bupati Pati ini berharap, dalam pembahasan bersama dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD agar bisa meambahkan anggaran untuk hal tersebut. “Dinkes, saya ingatkan di musim penghujan seperti saat ini agar ada penganggaran untuk penyemprotan atau pencegah demam berdarah itu,” tegasnya.
Lebih jauh, Joni juga mengajak kepada masyarakat Kabupaten Pati agar selalu peduli untuk secara bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. Ketidakpedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan akan berdampak pada kesehatan dan penyakit seperti DBD. “elain menjaga kebersihan leingkungan, kami juga mengajak masyarakat untuk menjaga pola makan agar hidup kita tetap sehat,” sambungnya
Joni berharap, musim hujan tahun ini, Kabupaten Pati dapat aman, tidak ada kejadian yang berarti, seperti banjir yang pernah melanda sejumlah wilayah di kabupaten Pati. (Adv)