JurnalSatu.id – PATI, – Secara nasional, kesenjangan pendidikan antar wilayah, antar kelompok sosial ekonomi, masih termasuk tinggi di Indonesia. Hasil asesmen nasional juga menunjukkan adanya banyak kesenjangan, baik di wilayah desa maupun kota. Pada intinya, persoalan pemerataan pendidikan masih menjadi tantangan utama, terutama di daerah 3T yakni Tertinggal, Terdepan, dan Terluar.
Terkait hal tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Pati, Ali Badrudin mendorong Pemerintah Pusat dan Daerah untuk lebih memfokuskan perhatian pada pemerataan pendidikan di seluruh wilayah, terutama di Kabupaten Pati. “Terkait dengan pendidikan, masih terdapat kesenjangan akses pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan di Kabupaten Pati. Menurutnya, hal ini harus segera diatasi agar tidak semakin melebar,” ujarnya.
Menurut wakil rakyat dari Pati selatan ini, bahwa masih ada beberapa desa yang fasilitas pendidikannya masih terbatas, baik dari segi kualitas guru, sarana prasarana, maupun jangkauan transportasi menuju sekolah. Ini tentu menjadi PR besar bagi pemerintah untuk segera ditangani,” ujar Ali Badrudin.
Politikus PDI Perjuangan ini menjelaskan, pemerataan pendidikan tidak hanya terkait dengan pembangunan fisik seperti gedung sekolah, tetapi juga mencakup peningkatan kompetensi guru, penyediaan beasiswa, dan kemudahan akses transportasi bagi siswa di daerah terpencil.
“Jangan sampai ada anak-anak yang putus sekolah hanya karena kendala jarak dan biaya. Pemerintah harus hadir untuk memastikan hak pendidikan bagi seluruh warga Pati terpenuhi dengan baik,” tegas Ali Badrudin. (Adv)