JurnalSatu.id – PATI, – Krisis air bersih mulai dirasakan masyarakat, khususnya di Pati selatan. Kondisi kekeringan ini mulai terjadi sejak awal Agustus 2024 lalu. Bantuan air bersih mulai berdatangan sebagai bentuk kepedulian warga terhadap sesama yang sedang dilanda krisis air bersih akibat kekeringan yang beberapa tahun terakhir ini melanda warga.
Droping air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Pati sudah mulai dilakukan. Selain itu, sejumlah komunitas masyarakat juga mulai mengirimkan bantuan air bersih. “Masyarakat Kabupaten Pati tingkat kepeduliannya cukup tinggi dan patut diacungi jempol,” ujar Ali Badrudin selaku KetuaaDewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati kepada JurnalSatu.id.
Kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini menjelaskan, krisis air bersih ini sudah melanda sejumlah desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Pati. Seperti beberapa desa di wilayah Kecamatan Jakenan, Pucakwangi Gabus dan Kayen. “Krisis ari bersih ini mulai dirasakan sejak awal Agustus kemarin, sebagai dampak dari El Nino, dimana cuaca panas sangat tinggi atau ekstrim, dan mengakibatkan kekeringan,” beber Ali.
Politisi dari Pati selatan ini meminta, agar pemberian dropin air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan dapat dikoordinir secara baik oleh Pemerintah, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam pemberian bantuan.
“Kami berharap, bantuan droping air bersih dapat dikoordinir dengan baik, sehingga tidak terjadi tumpang tindih. Jangan sampai, yang sudah dapat bantuan masih diberikan bantuan, sementara warga yang belum dapat bantuan air bersih justru terlewatkan. Ini kan jadinya kasihan,” imbuhnya. (Adv)