JurnalSatu.id – PATI, – Setiap tahun, upacara Meron dilakukan masyarakat Sukolilo, tepatnya setiap tanggal 13 Rabiulawal tahun Hijriyah. Tradisi Meron merupakan acara yang diselenggarakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilestarikan secara turun temurun di Desa Sukolilo sejak ratusan tahun lalu.
Tradisi upacara Meron yang mampu menyedot perhatian masyarakat hingga ke luar daerah ini tak hanya sekadar perayaan biasa, Meron menyimpan jejak hubungan yang erat dengan Keraton Mataram Islam, sebuah kerajaan besar yang pernah berjaya di tanah Jawa.
Terkait dengan adanya perayaan Meron di Sukolilo, Hardi selaku DPRD Kabupaten Pati berharap agar acara Meron yang digelar di Sukolilo menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya lokal. “Kegiatan seperti ini bukan hanya sekadar acara hiburan, tetapi juga dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk belajar tentang kekayaan budaya yang dimiliki daerah kita. Melalui acara Meron, kami berharap anak-anak muda dapat terinspirasi untuk melestarikan tradisi yang ada,” ujarnya.
Wakil rakyat dari Dapil V ini mengatakan, Meron juga mengajarkan tentang nilai-nilai kebersamaan, rasa syukur, dan ketaatan kepada Allah SWT. “Semoga tradisi Meron tetap lestari di Desa Sukolilo, dan dapat terus menginspirasi generasi mendatang. Semoga Meron menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa di tengah hiruk-pikuk dunia modern, masih ada nilai-nilai luhur yang patut kita jaga dan lestarikan,” tandanya.
Hardi menambahkan, semangat dan makna yang terkandung dalam tradisi Meron, semoga dapat terus hidup di hati masyarakat Sukolilo, dan secara umum masyarakat di Kabupaten pati. “Meron ini merupakan tradisi untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad yang bisa kita ambil hikmahnya sebagai sebuah kisah tentang ketaatan, rasa syukur, dan cinta kepada Rasulullah SAW,” pungkas Hardi. (Adv)
