Pertumbuhan Ekonomi Jateng Didorong Sejalan dengan Nasional

Nana Sudjana saat mengikuti Pembukaan Konggres XXII Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), di Hotel Alana Kabupaten Karanganyar, Kamis siang tadi
Nana Sudjana saat mengikuti Pembukaan Konggres XXII Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), di Hotel Alana Kabupaten Karanganyar, Kamis siang tadi

JurnalSatu.id – KARANGANYAR, – Penjabat Gubernur Jateng, Nana Sudjana, terus mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayahnya, agar selaras dengan yang terjadi di tingkat nasional.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024 mencapai 5,1% – 5,2%. Pertumbuhan itu dinilai positif, di tengah berbagai tantangan global, mulai dari peningkatan tensi geopolitik, perlambatan ekonomi, inflasi, hingga perubahan iklim.

“Pertumbuhan ekonomi di Indonesia ini sesuai, on the track. Dan diharapkan ke depan akan lebih tumbuh lagi. Kita harapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah,” kata Nana, seusai mendampingi Presiden RI Joko Widodo, dalam Pembukaan Konggres XXII Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), di Hotel Alana Kabupaten Karanganyar, Kamis (19/9/2024).

Ditambahkan, pertumbuhan ekonomi Jateng hingga triwulan II secara year to year sebesar 4,92%. Ia berharap, pertumbuhan itu bisa sejalan dengan yang ada di nasional. “Kita akan koordinasikan dengan para pakar dan para pelaku ekonomi di Jawa Tengah. Kita harapkan perekonomian semakin tumbuh,” ucapnya.

Dijelaskan, ISEI merupakan organisasi yang fokus pada bidang ekonomi dan bisnis, yang anggotanya multiprofesi dengan background ilmu ekonomi. Sehingga, dapat memberikan masukan, ataupun membantu merumuskan kebijakan pemerintah, yang dapat menyokong pertumbuhan ekonomi Jateng.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo berharap, ISEI menyiapkan strategi taktis dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi ke depan. Utamanya, dalam menghadapi semakin sempitnya peluang kerja, karena perlambatan ekonomi global, peningkatan penggunaan teknologi otomasi dan gig economy (ekonomi serabutan).

Kepala negara menegaskan, saat ini yang diperlukan adalah strategi taktis. Bukan rencana makro yang sulit diimplentasikan, di tengah situasi global yang juga sulit.

Mempertimbangkan semakin sempitnya lapangan kerja, Presiden berpandangan, fokus yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah melakukan pembentukan pasar kerja. Salah satunya, melalui hilirisasi industri yang padat karya. Beberapa komoditas dalam negeri yang bisa dilakukan hilirisasi adalah rumput laut, kakao, dan kopi.

“Tolong ini betul-betul bisa mendesain rencana dan strateginya. Yang saya ingin adalah hilirisasi yang padat karya,” ucapnya. (ul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *