Jepara – jurnalsatu.id
Laka laut yang terjadi diwilayah perairan Bondo desa Bondo Kecamatan Bangsri kabupaten Jepara mengakibatkan satu Nelayan hilang. Pencarian Nelayan warga Desa Demaan kecamatan Jepara kabupaten Jepara tersebut masih berlanjut. Upaya pencarian korban dihari pertama belum membuahkan hasil dan akhirnya Tim SAR gabungan bersama Relawan dan Masyarakat memutuskan untuk melanjutkan pencarian korban dihari berikutnya karena saat itu kondisi sudah mulai petang dan jarak pandang pun terbatas. Memasuki hari kedua, Rabu (19/02/2025) hingga berita ini ditayangkan korban belum ditemukan.
Nelayan renta bernama Jamil (60 tahun) mengalami nasib buruk saat mencari ikan di perairan Bondo, Jepara. Kejadian naas tersebut terjadi pada pukul 03:00 WIB saat Jamil bersama dua temannya melaut untuk mencari ikan seperti biasanya Selasa (18/02/2025).
“Kronologi hilangnya Jamil bermula pada hari Selasa, 18 Februari 2025 pukul 01:00 WIB bersama dua temannya ia melaut dengan menaiki perahu sopek dengan nama Lambung Tiga Putri. Mereka berangkat dari Pantai Pesajen, Demaan,” jelas Kalaksa BPBD Kabupaten Jepara Drs Arwin Noor Isdiyanto.
“Saat tiba di perairan Bondo, korban sedang menebarkan jaring tiba-tiba terjatuh dari perahu dan menghilang. Teman-temannya, Taat (60 tahun) dan Zanu (23 tahun), segera melakukan upaya pencarian, tetapi tidak membuahkan hasil karena arus laut yang kuat,” sambung Arwin.
Lokasi kejadian diperkirakan 5 mil dari pantai Bondo dengan kedalaman air 20 depa. pencarian terus dilakukan oleh tim SAR Gabungan dan nelayan setempat, tetapi hingga kini korban belum ditemukan.
Menurut keterangan saksi menyampaikan ciri fisik dati korban. ” Mbah Jamil, mengenakan jas hujan plastik berwarna biru dan celana panjang training berwarna kuning. Ia memiliki tinggi badan kurang lebih sekitar 160 cm dan kulit sawo matang,” jelas salah satu Saksi yang saat itu masih syok.
Kejadian ini menjadi pengingat akan bahaya yang dihadapi nelayan saat mencari nafkah di laut. Arus laut yang kuat, cuaca buruk, dan kondisi perahu yang tidak layak dapat menjadi faktor risiko terjadinya kecelakaan.
Arwin menghimbau kepada seluruh Nelayan “pentingnya alat keselamatan, seperti jaket pelampung, sangat krusial untuk mencegah tragedi serupa. Pihak berwenang dan masyarakat harus bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran dan mengupayakan langkah-langkah preventif untuk memastikan keselamatan para nelayan,” himbau Arwin.
Andri