PEKALONGAN – JurnalSatu.Id, Proyek Pengaspalan di jalan perbatasan antara Desa Rembun dan Desa Tengeng Kulon kabupaten Pekalongan yang nilainya kurang lebih satu milyar, proyek pengaspalan yang di kerjakan sekitar bulan mei-Juni 2024 sudah terlihat terkelupas dan adanya tambal sulam.
Padahal menurut keterangan warga jalan tersebut jarang di lalui mobil bermuatan besar atau truk.
Proyek pengaspalan jalan perbatasan antara Desa Rembun dan Desa Tengeng Kulon tersebut, diduga kurangnya pengawasan internal dari pihak dinas DPUPR kabupaten Pekalongan dan konsultan pengawas. Dalam pengawasan tentang kualitas ataupun kuantitas specifikasi matrial dan tekhnis pengerjaannya.
Seperti yang di terangkan oleh salah satu warga yang enggan di sebutkan namanya, “Bahwa jalan tersebut baru selesai di kerjakan sekitar 7 bulan yang lalu, namun sudah mulai kelihatan rusak di sisi timur, padahal jalan poros Desa Rembun dan Tenggeng Kulon jarang di lewati oleh truk”, ungkap warga.
Hal yang sama juga disampaikan oleh warga lain bahwa, “Pada waktu itu sekitar sebelum tahun baru, jalan aspal baru selesai di kerjakan, namun sudah ada yang rusak dan dilakukan penambalan dari pihak yang mengerjakan, padahal pekerjaan proyek pengaspalan tersebut baru jadi”, Tutur warga yang lain.
Setelah di telusuri, Awak media mengklarifikasi melalui LPSE, bahwa anggaran jalan poros Desa antara Tenggeng Kulon dan Rembun kurang lebih sekitar satu milyar dari APBD Kabupaten Pekalongan.
Awak media mencoba mengkonfirmasi ke pihak dinas DPUPR kabupaten Pekalongan Bidang Bina Marga, namun Kepala Bidang belum bisa di komunikasi. (Tim)