PATI — JurnalSatu.id, Perum Bulog Cabang Pati menyatakan komitmennya untuk mendukung kesejahteraan petani dengan menetapkan harga pembelian gabah kering sebesar Rp 6.500 per kilogram. Langkah ini merupakan bagian dari upaya menjaga stabilitas harga gabah dan beras di tingkat petani sekaligus menjamin ketersediaan stok pangan nasional.
Kepala Bulog Pati, Nur Hardiansyah, mengatakan bahwa harga tersebut ditetapkan berdasarkan acuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan mempertimbangkan biaya produksi serta margin keuntungan yang layak bagi petani. “Kami ingin memastikan petani tersenyum karena hasil panennya diserap dengan harga yang baik. Harga Rp. 6500/kg untuk gabah kering panen ini merupakan amanah pemerintah, semoga seluruh petani se-Karesidenan Pati tambah semangat produksi padi kedepannya,” ujarnya.
Program pembelian ini akan difokuskan pada panen padi musim rendeng yang tengah berlangsung di wilayah Pati dan sekitarnya. Bulog juga menggandeng kelompok tani dan koperasi pertanian untuk memastikan distribusi dan serapan berjalan optimal.
Sejumlah petani menyambut baik langkah ini. “Harga Rp6.500/kg cukup membantu, apalagi saat harga di pasar sering tidak menentu,” ujar Suyatno, petani asal Kecamatan Gabus.
Saat ini, penyerapan di Bulog Kantor Cabang Pati mencapai 33.500 ton setara beras, dengan rincian 20.500 ton gabah kering panen dan 23.000 ton beras medium. Bulog memastikan tim jemput gabah dengan dibantu PPL dan Babinsa melakukan proses penyerapan secara transparan dan efisien.
Hasil produksi petani tersebut, Bulog Kantor Cabang Pati menambah Gudang Filial sebanyak 28 gudang yang tersebar se-Karesidenan Pati dengan kapasitas penyimpanan sebesar 50.900 ton.
Dengan kebijakan ini, Bulog berharap petani tidak lagi merugi akibat fluktuasi harga pasar dan dapat terus meningkatkan produksi beras nasional.