Penguatan Karakter Anak di Lingkungan Keluarga, Masyarakat, dan Tempat Didik, Camat Tambakromo Monitoring SD Negeri Wukirsari

PATI — JurnalSatu.id, Dalam upaya memperkuat karakter anak sejak dini, Camat Tambakromo, Mirza Nur Hidayat, bersama Forkopincam, Korwilcam, Kepala Desa Wukirsari, serta Satgas Penguatan Karakter Anak Didik, mengunjungi SD Negeri Wukirsari, Selasa (21/5).

Kunjungan ini merupakan bagian dari program Bupati Pati, H. Sudewo, ST, MT, tentang pembinaan karakter anak di lingkungan keluarga, masyarakat, dan dunia pendidikan. Dalam kegiatan tersebut, Camat Mirza menjelaskan penguatan karakter anak melalui pembiasaan di lingkunhan keluarga dan masyarakat, diantaranya:
– Jam belajar anak di rumah mulai pukul 19.00 sampai 21.00 WIB.
– Optimalisasi belajar anak di rumah, orang tua tidak memberi pekerjaan pada anak.
– Mengurangi penggunaan handphone (HP) pada anak.
– Pemberlakuan Jam Malam bagi anak mulai pukul 21.00 sampai 04.00 WIB.

Ia juga turut mengajak siswa-siswi menyanyikan lagu-lagu patriotik seperti “Sorak-sorak Bergembira” dan “Hari Merdeka”, guna menanamkan semangat nasionalisme dan cinta Tanah Air sejak dini.

“Kegiatan ini penting untuk membentuk generasi yang tangguh, berakhlak, dan memiliki rasa cinta pada bangsa. Anak-anak harus dibekali bukan hanya ilmu pengetahuan, tapi juga karakter yang kuat,” ujar Camat Mirza di hadapan para guru dan siswa.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan serupa akan dilanjutkan di sekolah-sekolah lain di wilayah Tambakromo. “Kami akan bergerak ke sekolah lain. Semua anak-anak harus mendapat perhatian yang sama dalam pembinaan karakter,” tambahnya.

Mirza menambahkan, bahwa program penguatan karakter anak tidak lepas dari peran dan kesadaran orang tua itu sendiri, terutama untuk aturan penggunaan handphone. “Jangan karena ibu mau masak, anak malah dikasih main handphone, ini kurang tepat,” pungkasnya.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para guru dan siswa. Mereka berharap kunjungan seperti ini bisa terus berlanjut sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang positif. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *