PATI – JurnalSatu.id, Sejumlah toko dan warung di kawasan Pati Kota memilih menutup sementara aktivitas usahanya. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi menjaga keamanan dan ketertiban pasca mencuatnya isu aksi demonstrasi susulan di wilayah tersebut.
Camat Pati, Didik Rudiartono, menegaskan bahwa kebijakan penutupan sementara bukanlah larangan permanen, melainkan langkah preventif untuk melindungi para pelaku usaha kecil dan masyarakat sekitar.
“Imbauan ini sifatnya sementara. Kami ingin mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan agar masyarakat tetap merasa aman. Setelah situasi kondusif, aktivitas bisa berjalan normal kembali,” jelasnya.
Menurut Didik, koordinasi telah dilakukan bersama Forkopimcam, perangkat kelurahan, hingga ketua RT/RW. Ia berharap semua pihak dapat memahami kebijakan ini sebagai langkah antisipatif.
“Kami sudah instruksikan jajaran terkait untuk ikut memantau jalannya aksi. Harapannya kegiatan bisa berlangsung tertib tanpa menimbulkan kerugian bagi masyarakat,” imbuhnya.
Ia juga mengajak warga tetap tenang serta tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang berkembang. Jika ada pemilik usaha merasa terdampak, Forkopimcam siap memfasilitasi agar tetap ada solusi yang adil.
“Prinsipnya, keamanan dan ketertiban masyarakat adalah prioritas utama,” tegasnya.
Sementara itu, Ica, salah satu penjual warung makan di Pati Kidul, mengaku memilih membatasi jam operasionalnya. Ia hanya berjualan hingga siang hari karena khawatir adanya kericuhan.
“Tutup sementara, karena khawatir ada kerusuhan demo hari ini. Katanya ada demo jilid dua, jadi lebih baik jaga-jaga,” ungkapnya. (Red)