Anggota DPRD Kabupaten Pati, Yeti Kristianti menyebutkan, sektor pertanian butuh peran pemuda milenial

Dewan Yeti Kristianti Ajak Generasi Milenial Ikut Wujudkan Pertanian Modern

JurnalSatu.id – PATI, – Saat sekarang, dunia pertanian sedang menghadapi krisis regenerasi. Para pemuda seakan enggan ikut terjun ke dunia pertanian. Mereka cenderung lebih memilih kerja kantoran atau ikut seleksi ASN. Padaha, lemahnya minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian bisa menghambat perkembangan sektor pertania.

Hal itu disampaikan salah satu Anggota DPRD Kabupaten Pati, Yeti Kristianti. Politisi muda ini menjelaskan, krisis regenerasi di sektorpertanian ini bisa menjadi salah satu kendala dalam menghadapi krisis pangan global. Oleh karena itu, Yeti berharap, munculnya petani milenial umur 19-39 tahun sebagai salah satu indikator untuk menunjang regenerasi di sektor pertanian. Munculnya petani milenial diharapkah akan dapat memanfaatkan kecangihan teknologi digital sehingga mampu menciptakan pertanian modern yang produktf dan berkelanjutan.

Dia mengaku prihatin atas lemahnya minat generasi untuk ikut terjun ke dunia pertanian. Pekerja di sektor pertanian yang semakin menua dan benar-benar membutuhkan regenerasi petani yang berkelanjutan. “Saya merasa prihatin, karena generasi muda kita kurang berminat untuk ikut di dunia pertanian, padahal, jumlah petani semakin waktu semakin berkurang. Rata-rata sudah berumur, sehingga perlu ada peremajaan atau tunas-tunas penerus dari kamu milenial,” ujarnya.

Yeti juga mengatakan, petani milenial ini sangat dibutuhkan kemampuannya dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi digital yang mencakup penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern, penggunaan internet atau telepon pintar termasuk teknologi informasi, penggunaan drone, dan penggunaan kecerdasan buatan.

Oleh sebab itu, Kader Partai Gerindra ini meminta pemerintah mencermati kondisi tersebut. Bahwa, saat sekarang perlu ada regenerasi petani khususnya di Kabupaten Pati. Rata-rata, petani saat sekarang berusia tua atau di atas 55 tahun, tetapi jumlah petani milenial justru malah menurun. Padahal, lanjutnya, salah satu fungsi sektor pertanian ini adalah menjaga ketahanan pangan. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *