Wujud Peduli Kelestarian Alam, PT RSK Gelar Tanam Pohon Gaungkan Nilai Pariwisata Berkelanjutan di Margo Lawu Segoro Gunung Karanganyar

KARANGANYAR – JurnalSatu.id, PT Rumpun Sari Kemuning menyambut kehadiran pihak dinas terkait, polsek dan koramil yang telah mendukung destinasi wisata margo lawu diarea kebun teh dengan mengajak mereka menanam pohon di kawasan taman wisata tepatnya area Desa Segoro Gunung Kecamatan Ngargoyoso Karanganyar, Senin kemarin (18/3).

Selain penanaman pohon bertahap, penyambutan pengunjung pertama dilakukan dengan menghadirkan sejumlah sambutan pihak terait. Hal ini selaras dengan nilai “Blessing in Harmony” yang memadukan beberapa aktivitas, baik sosial, natural dan spiritual.

Direktur PT RSK Walidi mengatakan hal itu sebagai sarana meningkatkan kepedulian untuk ikut serta dalam melestarikan lingkungan, terutama di kawasan cagar budaya yang kaya akan peninggalan-peninggalan sejarah bangsa Indonesia.

Aktivitas sederhana namun memiliki makna mendalam, baik untuk introspeksi diri maupun cara untuk menjaga konektivitas dengan alam. Momen juga menjadi simbol refleksi atas hidup yang telah dijalani sambil menata diri untuk menyongsong kehidupan baru untuk dijalani.

“Penanaman pohon kami rencanakan ada 5000 secara bertahap, merupakan tradisi kami mengajak keterlibatan aktif untuk melestarikan lingkungan di destinasi wisata. Penanaman pohon ini menjadi simbol pengharapan terwujudnya masa depan yang penuh dengan pencerahan, kebajikan, kesejahteraan dan perdamaian bagi Indonesia,” urainya.

Menurutnya, kegiatan penanaman di lokasi itu memiliki beberapa manfaat dan harus terus didorong secara kebersamaan. Selain untuk menangkal abrasi, lokasi ini sebagai destinasi wisata. Keikutsertaan pihak-pihak terkait terhadap pelestarian destinasi ini merupakan bagian dalam mendorong peningkatan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di Indonesia.

“Kami ingin mengenalkan keindahan panorama matahari terbit yang indah di perkebunan teh dengan kemegahan Gunung Lawu yang menambah nilai kecantikannya. Ini juga merupakan wujud harapan serta konsistensi PT RSK dalam mendukung destinasi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Kami berharap, masyarakat dapat turut serta dan mendukung kami untuk memajukan pariwisata di Indonesia,” urainya.

Karena baru rencana dijadikan objek wisata, Walidi berpesan kepada seluruh elemen yang terkait wisata untuk melakukan perencanaan secara matang. tidak boleh asal membuat destinasi wisata, namun harus mempertimbangkan aspek lingkungan, keindahan, dan lainnya.

“Ini sangat bagus, jadi selain penting untuk menangkal abrasi, dengan penanaman ini akan menjadikan lokasi ini semakin menarik karena memang disiapkan untuk pariwisata. Maka saya minta ayo ditanam terus, mumpung masih musim penghujan. Saya juga minta perencanaannya dibuat secara profesional, landskapnya disiapkan betul agar lokasinya nanti benar-benar bagus. Jadi ciamik orang melihatnya, ” imbuhnya.

Selain di lokasi itu, penanaman pohon memang sedang digenjot di Jawa Tengah saat ini. Pihak pengembang mengajak semua masyarakat gencar melakukan penanaman selama musim penghujan, baik di kawasan hulu, tengah dan hilir.

Disela acara, PT RSK yang didirikan yayasan rumpun Diponegoro melakukan pengelolaan kebun teh. PT RSK juga menyinggung kurang lebih 423 hektare di lima desa untuk CSR yakni ke desa Kemuning, Segoro Gunung, Ngargoyoso di Kecamatan Ngargoyoso. Serta Desa Gumeng dan Desa Jenawi di Kecamatan Jenawi.

Senada diungkapkan salah satu pengawal relokasi wisata personil anggota TNI Kodam IV Diponegoro, Rudi, dikatakannya penanaman bibit pohon PT RSK itu dalam rangka penghijauan di lokasi wisata guna menambah daya tarik pengunjung dari segi keindahan dan kelestarian di lokasi wisata.

Selain itu juga kegiatan itu bertujuan untuk melestarikan kawasan hutan dan sekaligus mengedukasi para pengunjung. Semoga apa yang dilakukan dengan menanam pohon menjadikan nilai ibadah serta nilai kebaikan untuk semuasemua.

Rudi pun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak terkait serta elemen masyarakat khususnya di Desa Segoro Gunung yang sudah menyelenggarakan kegiatan penanaman di wilayah Wisata Margo Lawu.

“Saya sangat mendukung penanaman pohon ini, karena dengan menjadikan wilayah nantinya berlembah hijau tentu dapat menghindari ancaman bencana,” jelasnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan menggelar rapat dengan pemangku kepentingan baik Dinas terkait, Pemerintahan Desa serta pihak lain termasuk kerjasama ke Dinas Lingkungan Hidup untuk menyelamatkan lingkungan, keterlibatan lembaga-lembaga sekaligus untuk mengatasi pencemaran.

”Beberapa proyek relokasi yang dikerjakan dilahan yang kami kelola baru dimulai, memang ini berhenti sejenak karena gejolak kemarin. Beberapa lahan yang saat ini sudah ditata nantinya dilakukan penanaman kembali atau reboisasi tanaman teh. Karena konsep kita adalah pengembangan untuk agrowisata kebun teh,” terangnya.

Dia menambahkan, adanya aksi protes beberapa hari lalu bukan dari kalangan warga sekitar atau Desa Segoro Gunung, melainkan dari wilayah Desa lain yakni Desa Kemuning.

“Tak semudah itu mau asal nutup, semua didaerah Ngargoyoso ini banyak memakai lahan pihak kami atau Kodam IV Diponegoro. Masyarakat Segoro Gunung 90 persen mendukung, tenaga kerja juga warga situ semua. Tahap ini mau bangun masjid juga pondok pesantren. Di Kemuning kami juga punya Kalimas, kalau mau asal-asalan nanti yang terjadi pengangguran massal.” tandanya. (Tim/Hendro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *