Blog  

Aktivis Solo Raya Soroti Temuan Beras Berkutu dan Banyak Menirnya Droping Bantuan Pangan Tahap III di Sragen

SRAGEN – JurnalSatu.id – Bantuan pangan beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) 2024 di Kabupaten Sragen mulai disalurkan. Bantuan Pangan tahap III didistribusikan langsung oleh Perum bulog ke beberapa penerima manfaat disejumlah Desa wilayah Sragen.

Seperti halnya saat ini, sebanyak 3930 kg beras bantuan pangan tersebut nantinya akan akan disalukan kepada 393 penerima bantuan pangan (PBP) di Desa Katelan Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen, urung dibagikan, pasalnya sebagian beras yang dikemas kantong bertuliskan bulog tersebut terdapat kutu didalamnya.

“Saat kami menerima beras dari transporter JP logistic kondisi beras medium kemasan 10 kg sebagian didalamnya ada kutu. Hal itu diungkapkan, Yuda kasi kesra Desa Katelan Kecamatan Tangen. Senin (12/8/2024).

Hal senada dikatakan Aris sutanto kasi kesra Desa Klandungan Kecamatan Krampal, ia membenarkan jika sebagian beras yang diterimanya dari bulog melalui transpoter JP logistic juga terdapat kutu.

“Meskipun sedikit hanya beberapa kantong yang ada kutunya, namun sudah kita sampaikan kepada penyalur,” singkatnya.

Beredarnya kabar beras berkutu dan banyak menirnya tersebut sempat juga beredar di group whatshaap, hal itu membuat perangkat desa di Kecamatan lain, menjadi was was dan enggan untuk menyalurkan bantuan pangan tersebut kepada masyarakat.

Sebagi kasi kesra Aris berharap kepada bulog untuk mengecek kembali kualitas beras yang disalurkan, jangan sampai bantuan pangan beras yang di berikan kepada masyarakat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat.

Sementara, menanggapi hal itu, aktivis Solo Raya Anggit sugesti kepada kilas fakta mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan adanya beras berkutu pada bantuan pangan tahap III.

“Bantuan pangan semestinya layak dikonsumsi, hari ini kami menemukan beras bantuan pangan di wilayah kecamatan tangen dan krampal, beras itu ada kutunya,” ucapnya

Anggit menyatakan, seharusnya sebagai BUMN, bulog harusnya lebih selektif tidak boleh asal droping.

“Sebelum droping harusnya ada screening terlebih dahulu, kualitas beras yang disalurkan harus layak konsumtif bagi penerima manfaat,” tururnya.

Menurutnya, disalurkannya cadangan beras dari bulog kepada penerima bantuan pangan salah satunya bertujuan untuk menekan harga beras ditengah isu krisis pangan di dunia, sesuai dengan program pemerintah.

“Jangan sampai kualitas beras yang disalurkan tidak bermanfaat bagi masyarakat, jikalau beras bantuan pangan kualitasnya jelek, banyak kutu, nantinya akan berpengaruh pada kesehatan masyarakat, dan bisa dimungkinkan beras tersebut akan dijual kembali untuk kebutuhan lainnya,” ucapnya.

Akan Hal itu, pihaknnya berharap kepada Bulog untuk segera menarik beras berkutu dan segera untuk menggantinya dengan beras berkualitas premium yang layak untuk dikonsumsi sehingga bisa bermanfaat kepada masyarakat yang mendapatkannnya. ( Hendro )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *