JurnalSatu.id – TUBAN, -SMPN 1 Kerek, Tuban melakukan studi tiru di SMPN 1 Tuban. Upaya ini dilakukan dalam rangka perluasan implementasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di Kabupaten Tuban. Dalam sesi studi tiru ini, rombongan dari SMPN 1 Kerek, yang dipimpin oleh kepala sekolah, Drs. Agus Joko Sulistyono, M.Pd., serta diikuti oleh pengurus komite, staf kurikulum, guru-guru, dan sejumlah murid, disambut dengan berbagai pertunjukan apik yang dibawakan oleh siswa-siswi SMPN 1 Tuban yang dilanjutkan dengan melakukan kunjungan ke Pantai Kelapa Tuban.
Diketahui, kunjungan ke Pantai Kelapa Tuban ini merupakan bagian dari program SSK di SMPN 1 Tuban, yang mengajak tamu untuk menikmati keindahan salah satu destinasi wisata di Tuban.
Kepala SMPN 1 Tuban, Umirindiyah, S.Pd., M.M., menjelaskan dalam agenda studi tiru ini, tujuannya adalah untuk saling berbagi informasi dan pengalaman dalam menerapkan SSK. Juga dalam kunjungan ini, sambungnya, terdapat kesempatan penting untuk memperluas pemahaman dan pengalaman dalam menerapkan konsep SSK. “Ini dilakukan sebagai bagian dari usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesiapsiagaan menghadapi perubahan demografis,” ujarnya kepada reporter Diskominfo SP Tuban, Sabtu (17/02).
Dikatakan dia, pada kunjungan tersebut, kedua pihak saling bertukar informasi dan pengalaman terkait penerapan SSK. Mereka membahas tentang konsep Pojok Kependudukan, proses penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan dokumen-dokumen pendukung lainnya yang diperlukan dalam implementasi program tersebut.
Selain SSK, dalam kunjungan ini juga membahas beberapa program sekolah lain seperti Platform Merdeka Mengajar (PMM), Sekolah Ramah Anak (SRA), dan juga Adiwiyata. “Jadi tidak fokus di SSK saja, melainkan bagaimana mengelola semua ini supaya semua program dari pemerintah bisa kita laksanakan dengan baik,” tuturnya.
Lebih lanjut, saat ini, SMPN 1 Kerek sedang bersiap-siap untuk mengadopsi program SSK di lingkungan sekolah. Mereka tengah fokus dalam menyiapkan segala dokumen yang diperlukan untuk implementasi program tersebut. Salah satunya adalah dengan memastikan dokumen RPP dengan memperhatikan gelaran workshop atau in house training sebagai bagian dari persiapan.
Sebagai sekolah yang pertama menjalankan program SSK di Tuban, Umi berharap setelah kegiatan studi tiru ini, SMPN 1 Kerek memiliki pandangan yang lebih konkret tentang penerapan SSK dapat menyesuaikan dengan konteks wilayah dan kondisi sekolah.
Setelah dari sini, ujar Umi, mereka bisa memahami apa saja yang harus dilakukan langkah ke depannya. SMPN 1 Kerek punya gambaran sendiri terkait penerapannya di sekolahnya, mengingat kondisi wilayah dan sekolah yang berbeda. “Kami berharap SMPN 1 Kerek memiliki gambaran sendiri terkait penerapan SSK, mengingat adanya perbedaan kondisi wilayah dan sekolah yang perlu disesuaikan juga,” pungkasnya. (yavid rahmat perwita/hei)