Kabupaten Sragen Raih Penghargaan Anugerah Adipura Tahun 2023

Kabupaten Sragen Raih Penghargaan Anugerah Adipura Tahun 2023

JurnalSargen – SRAGEN, – Kabupaten Sragen kembali meraih penghargaan Anugerah Adipura tahun 2023 kategori Kota Kecil yang diserahkan oleh Wakil menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aludohong didampingi oleh Dirjen PSLB3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati. Penghargaan ini merupakan bentuk komitmen dan keseriusan Pemerintah Kabupaten Sragen dengan masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup dan produktivitas pengelolaan sampah.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sragen Rina Wijaya sehari sebelum keberangkatan penerimaan Penghargaan Anugerah Adipura Tahun 2023 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sragen Senin (4/3/2024).

Ia menerangkan tahun ini merupakan tahun kedua setelah pandemi Covid-19 dimana tahun 2022 lalu  Kabupaten Sragen menerima penghargaan Adipura. “Dengan meraih penghargaan Adipura kita jadi semangat bersih-bersih, semangat  untuk melaksanakan 3R (Reuse, Reduce dan Recycle). Kita juga jadi tertib administrasi, ketika melaksanakan kegiatan langsung kita dokumentasikan. Ketika ada verifikasi administrasi data sudah lengkap.”jelasnya.

Dia menambahkan poin tertinggi dalam penilaian Adipura kali ini adalah pengelolaan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yaitu 11%. Disini telah diterapkan pengurukan sampah secara kontinyuitas, sudah ditanaminya tanah yang pasif sehingga TPA pun tidak mengganggu lingkungan.

Penghargaan Anugerah Adipura Tahun 2023 tersebut dilaksanakan di Auditorium Manggala Wanabhakti, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2024) yang dihadiri oleh Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia K.H Ma’ruf Amin dan Menteri LHK Siti Nurbaya.

Dalam kesempatan itu Wapres menyampaikan pemerintah menargetkan Nol Sampah dan Nol Emisi di tahun 2050. Di tahun 2025 juga menargetkan kebijakan dan strategi nasional (Jakstranas), pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah sebesar 70%.

Dengan begitu, Wapres pun mendorong penerapan sistem pengelolaan sampah secara terpadu dari hulu ke hilir. Karena persoalan pengelolaan sampah semakin menjadi isu yang kompleks dan terus berkembang dan telah menjadi salah satu perhatian utama pemerintah.

Kedepan, Ia berharap program ini diperkaya dengan beragam inovasi sehingga mampu menyesuaikan dengan dinamika zaman serta perubahan arah kebijakan.

Ia juga meminta esensi Adipura senantiasa terjaga yaitu untuk memastikan keterlibatan berbagai elemen utamanya komitmen dan kinerja pimpinan daerah hingga peran serta masyarkat secara luas dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Sementara Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan pada Adipura 2023 telah dilakukan pemantauan lapangan terhadap 259 Kabupaten/Kota se-Indonesia (50,39% dari 514 Kabupaten/Kota di Indoenesia).

Ia menjelaskan sebagai bentuk insentif Pemerintah Kabupaten/Kota baik dalam pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau diberikan penghargaan Adipura kepada Kabupaten /Kota dalam bentuk Anugerah Adipura Kencana, Anugerah Adipura sertifikat Adipura dan Plakat Adipura.

Berdasarkan hasil pemantauan, jumlah kabupaten/kota yang meraih Anugerah  Adipura Kencana sebagai penghargaan tertinggi bagi kabupaten/kota yang mampu menunjukkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup inovatif dan berkelanjutan pada periode ini tercatat 5 kabupaten /kota yaitu Kota Balikpapan, Kota Surabaya, Kota Bontang dan Kota Bitung serta Kabupaten Ciamis.

Jumlah Kabupaten Kota yang meraih Anugerah Adipura sebagai penghargaan terhadap kabupaten kota yang mampu menunjukkan kinerja pengelola lingkungan hidup perkotaan yang baik pada periode ini tercatat sebanya 106 kabupaten/kota.

Jumlah kabupaten/kota yang meraih sertifikat Adipura bagi kabupaten kota yang memiliki upaya atas kinerja pengelolaan sampah disumbernya dengan baik tercatat sebanyak 51 Kabupaten/Kota. (Mira)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *