H. Suwarno Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Pati

Dewan Suwarno Sebut, Deforestasi Hutan Kendeng Ikut Sebabkan Banjir Tahunan di Pati Selatan

JurnalSatu.id – PATI, – Wilayah Pati Selatan saat musim penghujan tiba, sering menjadi langganan banjir setiap tahun. Seperti yang baru saja terjadi, banjir kembali melanda daerah Kayen dan sekitarnya. Salah satu yang menjadi sebab utamanya adalah deforestasi hutan di Pegunungan Kendeng dan menjadi perkebunan jagung.

Mad Roni, salah satu warga Desa Pesagi, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati mengatakan, sebelumnya di wilayahnya banjir hanya terjadi setiap lima tahun sekali. Tetapi saat ini, banjir pasti terjadi setelah hujan deras mengguyur. “Banjir seperti ini baru terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Dulu itu kalau banjir lima tahun sekali. Sebabnya karena tidak adanya hutan di selatan. Karena dulu kan hutanya masih lebat, tidak seperti sekarang ini,” ungkapnya.

Hal senada juga diutarakan oleh salah satu anggota DPRD Pati dari Pati Selatan, Suwarno. Ia juga menyebut ketiadaan tanaman keras yang diganti dengan jagung membuat tidak ada resapan di daerah atas. Sehingga, air dengan derasnya turun ke daerah bawah dan menyebabkan banjir terutama di bantaran sungai. “Kalau ditanami jagung terus, dampaknya adalah banjir bandang. Karena lapisan tanah habis tergerus air hujan. Sehingga harus ada kesadaran untuk menanggulangi,” jelas Suwarno.

Menurut wakil rakyat asal Kecamatan Winong ini, jika hutan gundul juga akan berdampak pada pengikisan tanah. Sehingga air yang turun ke sungai tercampur dengan tanah yang kemudiannya menyebabkan pendangkalan sungai. Jika ini terus dibiarkan, Warno khawatir akan menambah PR lagi bagi pemerintah.

Sebagaimana diketahui, akibat hujan deras dalam beberapa hari terakhir menyebabkan beberapa kecamatan tergenang air dan menyebab arus lalu lintas menjadi lumpuh total. Beberapa diantaranya adalah Jakenan, Kayen, Juwana, Sukolilo, hingga Tayu. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *