Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Pati, Hj. Muntamah, MM, M.Pd

Hari Kartini, Hj. Muntamah: Refleksi Perempuan Perjuangkan Kesetaraan Gender

JurnalSatu.id – PATI, –  Anggota DPRD Kabupaten Pati Hj. Muntamah mengatakan momentum peringatan Hari Kartini menjadi refleksi perempuan untuk memperjuangkan haknya yang setara dengan laki-laki (kesetaraan gender). Selain itu, juga harus bisa memperoleh haknya soal pendidikan sehingga punya posisi tawar yang baik.  “Secara kodrat memang tidak sama antara laki-laki dan perempuan. Namun, dilihat dari hak-hak sebagai warga negara, baik dalam hak pendidikan, kebebasan politik, keduanya merupakan dua sosok yang setara,” kata Muntamah.

Menurut Muntamah, mewarisi perjuangan sosok Kartini berarti memperjuangkan agar hak pendidikan perempuan benar-benar sama dengan laki-laki. Perempuan, kata dia, berkewajiban mendidik anak untuk dibekali dengan pendidikan yang cukup agar bisa melahirkan generasi yang lebih baik.

“Namun, perjuangan meneruskan langkah-langkah Kartini tersebut masih panjang. Memperjuangkan wanita, tak semata-mata dilihat dari aspek fisik semata, tetapi juga harus mencakup psikologis,” sambung Muntamah.

Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mencontohkan, perempuan saat ini memiliki tantangan untuk bisa berpartisipasi dalam menekan angka kematian ibu saat melahirkan. Menurut dia, hal ini bukan semata-mata soal pelayanan kesehatan, penyuluhan kesehatan, asupan gizi, namun bagaimana membuat perempuan ada dalam posisi yang nyaman secara psikologis.

“Karena itu, hak perempuan untuk jauh dari rasa tertekan ini juga menjadi satu poin penting yang masih harus diperjuangkan. Karena angka kematian ibu di Indonesia saat melahirkan masih tertinggi di ASEAN. Ini bukan semata-mata soal layanan kesehatan semata,” lanjutnya.

Aktivis perempuan ini juga menilai peringatan Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April menjadi momentum bagi para perempuan di Indonesia untuk terus mengembangkan diri dan memperluas ilmu pengetahuan. Peringatan Hari Kartini juga menjadi momentum bagi para perempuan untuk meningkatkan keterampilan diri agar mampu bersaing di tengah-tengah perkembangan perpolitikan dan globalisasi. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *