JurnalSatu.id – PATI, – Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Endah Sri Wahyuningati menginginkan pendidikan nasionalisme diajarkan sejak dini dengan metode yang sesuai dengan jaman sekarang. Di tengah kemajuan jaman, penanaman jiwa nasionalisme harus dilakukan dengan metode yang inovatif. Menurut politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu, metode yang digunakan tidak boleh sama dengan jaman dahulu. Mengingat, anak-anak sekarang sudah dimanjakan oleh tekhnologi yang muncul di era globaisasi ini.
“Ini bagaimana memadukan kebutuhan modernisasi, dampak globalisasi yang luar biasa dengan bagaimana ranggung jawab kita kepada anak penerus bangsa. Tetap perlu dimodifikasi caranya,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, jiwa nasionalisme perlu ditanamkan melalui berbagai cara seperti kegiatan yang membutuhkan kekompakan atau persatuan. Dengan cara persatuan, anak-anak akan mengerti sebuah bangsa akan kuat dan tidak mudah goyah dibenturkan dengan beberbagai persoalan.
“Anak TK lah contohnya, drum band itu kan persatuan. Kalau tidak bareng yang satu memukul yang satu diam tidak bisa menjadi sebuah harmoni musik yang enak didengarkan. Itulah sebuah nasionalisme persatuan, itu contoh kecilnya,” jelas perempuan yang kerap disapa Mbak Ning.
Selain itu, Mbak Ning juga memberikan contoh penanaman jiwa nasionalisme melalui berbagai metode kuis yang bias dilakukan oleh lembaga pendidikan formal maupun non formal. Yang paling penting, lanjut Mbak Ning, metode yang digunakan jangan sama dengan metode yang digunakan oleh pendidik jaman dulu.
“Mungkin dibikin kuis atau apa, sehingga anak ini terpacu untuk menghafalkan. Tidak monoton seperti jaman saya. Kalau tidak jarinya dipukul. Itu contoh dulu ya, kalau sekarang tidak boleh, terus dilaporkan malah jadi urusan. Karena eranya beda,” ucapnya. (Adv)